nyasar ke google.org

judulnya kok "nyasar ke google.org ?",  iya sy juga bingung tapi kenyataannya memang begitu. kalau mau searching seperti biasa enaknya via google. Ketik google, tekan ctrl + enter masuk deh di www.google.com atau co.id (kebiasaan malas ngetik), tapi kali ini salah pencet tidak tahu pencet apa (bukan control), nah..nyasar ke google.org *???, memang benar ada, ini semacam project google yg baru (dasar sy baru tau..hehe). ribet ya kalo tidak ngerti bahasa inggris jadi tidak paham tentang project ini, tapi sekarang masalah bahasa akan sedikit terobati dengan adanya google terjemahan meskipun hasil terjemahannya kadang ada yang terbalik-balik. 

saya coba buka-buka isi dari google.org ini, disitu ada beberapa project; Crisis Response, Flu Trends, Dengue Trends, Google For Nonprofits. Yang jago dan paham bahasa inggris coba-coba aja deh masuk ke google.org mungkin saja ada peluang.

Dibawah ini copas dari situs google.org  (dalam bahasa asli *inggris)

About

As the philanthropic arm of Google, Google.org develops technologies to help address global challenges and supports innovative partners through grants, investments and in-kind resources.
We focus on problems where Google’s assets and core capabilities—technology innovation, global presence, making massive amounts of information universally accessible and useful—play strongest and where the solutions we create have the most potential to scale.
Since our inception, we’ve developed a broad range of beneficial technologies. Highlights include creating Google Person Finder, which helps reconnect people in the wake of major disasters; developing Flu and Dengue Trends, which use search trends to provide early warning systems for possible disease outbreaks; and building Google Earth Engine to enable scientists, governments and native tribes to monitor changes to the Earth’s surface. We’ve also funded organizations doing vital work for society, such as improving education, health and clean water access in the developing world, leading scientific discoveries about deadly diseases or incubating new forms of renewable energy.

hasil terjemahan dari google, (bahasa indonesia)

Sebagai lengan filantropis dari Google, Google.org mengembangkan teknologi untuk membantu mengatasi tantangan global dan mendukung mitra inovatif melalui hibah, investasi dan dalam bentuk sumber daya.

Kami fokus pada masalah di mana aset Google dan inti kemampuan-inovasi teknologi, keberadaan global, membuat sejumlah besar informasi dapat diakses secara universal dan berguna-play terkuat dan di mana solusi yang kami buat memiliki paling potensial untuk skala.

Sejak awal kami, kami telah mengembangkan berbagai teknologi yang bermanfaat. Highlights termasuk menciptakan Google Person Finder, yang membantu menghubungkan kembali orang-orang di belakang bencana besar, Flu mengembangkan dan Pantau Demam Berdarah, yang menggunakan tren pencarian untuk menyediakan sistem peringatan dini untuk wabah penyakit yang mungkin, dan bangunan Google Earth Mesin untuk memungkinkan para ilmuwan, pemerintah dan asli suku untuk memantau perubahan pada permukaan bumi. Kami juga telah didanai organisasi melakukan pekerjaan penting bagi masyarakat, seperti meningkatkan akses pendidikan, kesehatan dan air bersih di negara berkembang, memimpin penemuan ilmiah tentang penyakit mematikan atau mengerami bentuk-bentuk baru dari energi terbarukan.

susun sendiri ya kalimatnya supaya lebih jelas maksudnya :D

oh iya lupa sekedar tambahan, ada hikmah dibalik salah pencet, ternyata setelah ketik google, tekan sift + enter menuju ke google.net.
Selengkapnya klik disini - nyasar ke google.org

Sajak Palsu sebagai Renungan

Melihat status palsu yang sering muncul di BBM, selain Alamat Palsu-Ayu TingTing :D, hati-hati juga dengan Suami Palsu. Saya teringat dengan sebuah sajak dan mencoba mencarinya di internet. Bagi saya ini sebuah sajak yang sangat bagus dan sebagai arsip saya posting diblog ini sekaligus sebagai renungan.


Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu. 
Lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu. 
Di  akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka yang palsu. 
Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu. 
Sambil tersipu palsu dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan nilai-nilai palsu yang baru. 
Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu. 
Dengan gairah tinggi mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. 
Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakatpun berniaga dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. 
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk palsu. 
Lalu orang-orang palsu meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu di tengah seminar dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu.

1998

Selengkapnya klik disini - Sajak Palsu sebagai Renungan